Macam-Macam Kayu Untuk Konstruksi

Macam-Macam Kayu Untuk Konstruksi – Kayu adalah salah satu material bahan bangunan yang paling banyak digunakan dalam konstruksi. Setiap kayu mempunyai sifat dan ciri masing-masing baik dalam segi keindahan serat, kadar air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan.

Jadi untuk menentukan kayu yang akan digunakan ada baiknya kita mengetahui jenis dan ciri kayu yang banyak digunakan sebagai bahan konstruksi. Selain supaya kita bisa memahami kayu yang cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita mau, tentunya juga supaya kita tak keliru dengan jenis-jenis kayu lainnya. https://www.queenaantwerp.com/

Macam-Macam Kayu Untuk Konstruksi

Kayu Jati

Kayu Jati dianggap sebagai kayu yang memiliki serat dan tekstur paling cantik. Sifatnya yang stabil, kuat dan tahan lama menjadikan kayu ini sebagai pilihan utama untuk material bahan bangunan. Tergolong kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan akan jamur, rayap dan serangga lainnya sebab kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tak ada kayu lain yang menawarkan kualitas dan penampilan serupa dengan kayu jati. https://www.queenaantwerp.com/

Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang tumbuh di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di wilayah kering dan berkapur di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Jawa merupakan daerah produsen pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda dari tahun 1800 an, dan kini berada dalam kelola PT Perum Perhutani.

Kayu Merbau

Kayu Merbau tergolong salah satu jenis kayu yang agak keras dan stabil sebagai alternatif dibanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan akan serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai dengan highlight kuning. Merbau mempunyai tekstur serat garis terputus putus.

Pohon merbau tergolong pohon hutan hujan tropis. Juga tergolong sebagai kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu merbau umumnya difinishing dengan melamin berwarna gelap / tua. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.

Kayu Bangkirai/Yellow Balau

Kayu Bangkirai tergolong jenis kayu yang cukup tahan lama dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Karakteristik kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut pada permukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai biasa ditemukan adanya pinhole. Biasanya retak rambut dan pin hole ini bisa ditutupi dengan wood filler.

Secara struktural, pin hole ini tak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kekuatannya, kayu ini banyak digunakan untuk bahan konstruksi berat misalnya atap kayu. Kayu bangkirai tergolong jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga bisa menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior contohnya lis plank, outdoor flooring / decking, dll.

Pohon Bangkirai banyak dijumpai di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang sedikit kecoklatan, oleh sebab itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup terlihat, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras biasanya terlihat coklat kemerahan.

Kayu Kamper

Kayu Kamper sudah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih rendah. Walaupun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper mempunyai serat kayu yang halus dan indah sehingga bisa menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemukan.

Karena tak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga tingi, sehingga, tak dianjurkan untuk pintu dan jendela dengan desain yang lebar dan tinggi. Ini tegolong kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemukan di hutan hujan tropis di Kalimantan. Samarinda merupakan daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus daripada daerah lain di Kalimantan.

Kayu Kelapa

Kayu Kelapa adalah salah satu jenis kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tak berbuah lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga perlu ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa tergolong jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa merpuakan serat /fiber yang berbentuk garis pendek-pendek.

Anda tak akan melihat alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa sebab semua bagiannya adalah fiber. Tidak pula ditemukan mata kayu sebab pohon kelapa tak memiliki ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di semua pantai Indonesia. Tetapi, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap yaitu dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa biasanya berwarna terang.

Kayu Meranti Merah

Kayu Meranti merah tergolong jenis kayu keras, warnanya merah muda tua sampai merah muda pucat, tetapi tidak sepucat meranti putih. Selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak terlalu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak disarankan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemukan di hutan di pulau Kalimantan

Kayu Karet

Kayu Karet, dan oleh dunia internasional dikenal sebagai Rubber wood pada mulanyaa hanya tumbuh di daerah Amazon, Brazil. Lalu pada akhir abad 18 mulai dilakukan penanaman di daerah India tapi tidak berhasil. Kemudian dibawa sampai ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk pulau Jawa.

Macam-Macam Kayu Untuk Konstruksi

Kayu Gelam

Kayu gelam banyak digunakan pada bagian perumahan, perahu, kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam yang memiliki diameter kecil umumnya dikenal dan digunakan sebagai steger pada konstruksi beton, sedangkan yang berdiameter besar umumnya digunakan untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga bisa menjadi arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.

Kayu Ulin

Kayu ini biasa digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin adalah salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di daerah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan. Jenis ini dikenal dengan sebutan daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan telian.

Pohon ulin tergolong jenis pohon besar yang tingginya mampu mencapai 50 m dengan diameter hingga 120 cm, tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 400 m. Kayu Ulin memiliki warna gelap dan tahan terhadap air laut.

Kayu Akasia

Kayu Akasia (acacia mangium), memiliki berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti dapat bertahan hingga 20 tahun keatas, jika diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti dapat menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengatasi kekuatan desak hingga 650 kg/cm2.

Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang rendah, daya retaknya kecil, kekerasannya sedang dan bertekstur sedikit kasar dan berserat lurus berpadu, maka kayu ini memiliki sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi ataupun bahan meibel-furnitur.